Pemimpin Pelayan (Servant Leader)

Pemimpin yang baik pemimpin kekinian adalah pemimpin yang berkarakter "palayan" bukan minta "dilayani'

Leadership Servant
Kepemimpinan yang baik dan kekinian adalah Pemimpin Pelayan . PHOTO Ganjar Pranowo memiliki gaya leadership yang cocok sebagai Pemimpin Pelayan

Surabaya : Saya tergelitik ketika membaca judul Head Line Media Online tentang xurhatan aeorang Pejabat Tinggi yang mengeluh karena tidak di layani tidak di jemput tidak di temani ketika berkunjubg di daerah oleh Gubernurnya .

Saya tergugah untuk membaca buku tentang Leadership yang di tulis oleh Robert Greenleeft dengan judul The Power of Leadership Servant. Kira kira begini ringkasan dari buku tersebut .

PEMIMPIN YANG BERKHARAKTER PELAYAN

Jiwa pemimpin merupakan salah satu aspek penting yang mesti dimiliki oleh setiap orang sebab kepemimpinan bukan soal bagaimana memimpin orang lain tetapi juga memimpin diri sendiri.

Seorang pemimpin adalah seorang yang mempunyai kemampuan sebagai seorang gembala yang berada di depan untuk mengarahkan dan menuntun orang yang dipimpinnya sekaligus seorang pelayan yang berada bersama untuk mendengarkan, memengaruhi, meyakinkan dan setererusnya demi tercapainya visi bersama.
Menjadi seorang pemimpin yang baik membutuhkan proses.

Ganjar Pranowo berdialog
Gubernur Jawa Tengah sedang berdialog mendengarkan masyarakat di bawah

Artinya seorang harus senantiasa mau belajar dari setiap peristiwa konkret yang terjadi di dalam masyarakat. Belajar untuk menjadi seorang pemimpin mengandaikan pertama-tama seseorang mau menjadi orang yang diarahkan dan terbuka pada setiap masukan yang membangun dari orang lain.

Dengan kata lain untuk menjadi seorang pemimpin yang baik seseorang mesti mendayagunakan segala potensi diri yang dimilikinya. Karena manusia tidak pernah hidup sendiri maka model kepemimpinan yang diharapkan ialah yang terarah kepada orang lain (altruistik).

Bersama orang lain yang ada di sekitarnya sebuah usaha dirumuskan agar mencapai tujuan bersama.

Dalam bukunya The Power of Servant Leadership, Robert Greenleaf memberikan penekanan bahwa di era modern ini model kepemimpinan yang dianjurkan adalah pemimpin yang melayani (Servant Leadership).

Pak Jokowi
Presisen Jokowi Selalu dekat dengan Rakyatnya tidak berjarak . Photo diamnil sebelum Pandemi Covid.

Pemimpin adalah pelayan oleh karena itu dia harus memandang ‘bawahanya’ sebagai rekan. Bagi Greenleaf kepemimpinan ideal mesti dilandasi pada kesadaran untuk saling percaya.

Dengan kata lain kepemimpinan yang ideal adalah kepemimpinan yang difondasikan pada sikap saling melayani dan kerjasama antara pemimpin dan yang dipimpin bukan pada kekuasaan/relasi kuasa.

Pemimpin yang sejati adalah pemimpin yang mau melayani. Ciri penting kepemimpinan pelayan adalah memberikan teladan
Pemimpin pelayan adalah pribadi yang memiliki kualitas yang dibutuhkan. Ia menjadikan dirinya seperti seorang pelayan yang selalu siap jika dibutuhkan.

Jika demikian pendekatan yang terjadi dalam organisasi adalah pendekatan yang penuh persaudaraan dan saling melayani. Pemimpin pelayan tidak menjadikan dirinya sebagai pribadi yang dilayani. Ia mampu mengurus dirinya sendiri dengan baik.
Menjadi pemimpin “zaman now” sangat berbeda dengan memimpin pada era tahun 1970 -2000 an. Seorang pemimpin tidak hanya menggunakan otoritas (power) yang dimiliki, tetapi juga menggunakan pengaruh untuk menggerakkan orang lain.

Dalam menjalankan perannya, seorang pemimpin akan berhadapan dengan segala macam karakter, perilaku dan tingkat kematangan kepribadian bawahannya.
Dari beberapa pengertian di atas maka terdapat sepuluh karakteristik servant leadership (Spears, 2002:27-29) yaitu sebagai berikut:

Ganjar yang Tegar walau dihajar
Photo sebelum pandemi Ganjar Pranowo ditengah tengah masyarakat yang mendukungnya..Tetap tegar walau di hajar

1. Mendengarkan (listening)
Servant leader mendengarkan dengan penuh perhatian kepada orang lain, mengidentifikasi dan membantu memperjelas keinginan kelompok, juga mendengarkan suara hati dirinya sendiri;

2. Empati (empathy)
Pemimpin yang melayani adalah mereka yang berusaha memahami rekan kerja dan mampu berempati dengan orang lain;

3. Penyembuhan (healing)
Servant leader mampu menciptakan penyembuhan emosional dan hubungan dirinya, atau hubungan dengan orang lain, karena hubungan merupakan kekuatan untuk transformasi dan integrasi;

4. Kesadaran (awareness)
Kesadaran untuk memahami isu-isu yang melibatkan etika, kekuasaan, dan nilai-nilai. Melihat situasi dari posisi yang seimbang yang lebih terintegrasi;

5. Persuasi (persuasion)
Pemimpin yang melayani berusaha meyakinkan orang lain daripada memaksa kepatuhan. Ini adalah satu hal yang paling membedakan antara model otoriter tradisional dengan servant leadership;

6. Konseptualisasi (conceptualization)
Kemampuan melihat masalah dari perspektif konseptualisasi berarti berfikir secara jangka panjang atau visioner dalam basis yang lebih luas;

7. Kejelian (foresight)
Jeli atau teliti dalam memahami pelajaran dari masa lalu, realitas saat ini, dan kemungkinan konsekuensi dari
keputusan untuk masa depan;

8. Keterbukaan (stewardship)
Menekankan keterbukaan dan persuasi untuk membangun kepercayaan dari orang lain;

9. Komitmen untuk Pertumbuhan (commitment to the growth of people)
Tanggung jawab untuk melakukan usaha dalam meningkatkan pertumbuhan profesional karyawan dan organisasi;

10. Membangun Komunitas (building community)
Mengidentifikasi cara untuk membangun komunitas.

Kepemimpinan yang Melayani (Servant Leadership) Sebagai Gaya Kepemimpinan Kekinian 

Penulis  : Niniek Henny DES.SE,MM

Sumber : The Power Of Leadership Servant by Robert Greenleeft .

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button