Surabaya: Sentra pembuatan Kue Tradisional ini sebetulnya sudah lama ada namun oleh Walikota Surabaya Cak Eri di tata kembali agar lebih menarik
Dan pada Selasa 08/02/2022 Kampung kue ini di resmikan dengan tampilan yang sangat berbeda.
Mulai tengah malam, saat sebagian kita masih terlelap, kampung ini sudah menggeliat. Di malam buta, adonan-adonan bahan kue mulai diolah. Campuran tepung terigu, tepung ketan, daun pandan, kacang hijau kupas, cokelat bubuk, keju, maizena, baking powder, vanili, dan sebagainya. Aromanya begitu sedap.
Di kawasan Rungkut Lor II inilah terdapat “Kampung Wisata Kue”. Ada 71 UMKM produsen kue, dengan omzet rata-rata harian masing-masing Rp500 ribu sampai Rp1 juta. Produksinya bahkan dikirim hingga ke kota tetangga. Juga disupervisi dinas terkait sehingga keamanan pangannya terjamin. Rasanya uenak semua! Kata Cak Eri .
Tadi saya meresmikan “Kampung Wisata Kue” ini. Dengan penyiapan berbagai pengembangan ke depan.
Kampungnya akan kita sulap dengan sentuhan yang lebih artistik sehingga bisa menjadi destinasi yang asyik diku
njungi: menjadi tempat nongkrong hingga edukasi soal kekayaan jajan tradisional kita tutir Walikota Surabaya Eri Cahyadi di depan para awak media dan para pengunjung
Jadi biasanya kampung ini menggeliat transaksi kue sejak pukul 03.00-06.00 WIB, ke depan, sore atau malam hari bisa menjadi destinasi, seperti Tunjungan Romansa di sepanjang Jalan Tunjungan yang alhamdulillah telah sukses kita kembangkan.
Sehingga sumber pendapatan UMKM di “Kampung Wisata Kue” ini akan terus bertambah, yang ujungnya adalah membuka lapangan kerja baru.
Ayo rek kalo mau belanja kue dstang saja ke Kampung Wisatq Kue Rungkut Lor II Surabaya. Dengan ratusan macam kue kue yang membuat lidah kira bergoyang dan ketagihan .
Penulis : Niniek Ganesa.
- NR/02/GANESA/2022
