Ganesa.or.id || Jakarta Sabtu tanggal 9 Maret 2024 Pengamat Politik yang juga Pendiri PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah, Inisiator Salam 4 Jari sekaligus Pendiri Partai Hijau Indonesia (PHI) JohnMuhammad dan Aktivis Perempuan Nong Darol Mahmada, berbicara dalam Demos Festival,di Jakarta, Sabtu (9/3/2024). Dalam Demos Festival
yang bertajuk, Omon-Omon Soal Oposisi Calon Presiden Nomor Urut 1 dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dan Calon Presiden Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo, hadir secara daring melalui sambungan Zoom dan Telefon karena sedang di luar Jakarta, menyampaikan agar semangat untuk menyelamatkan demokrasi harus terus digaungkan dengan kegembiraan untuk melawan praktik yang tak wajar dalam gelaran Pemilu 2024.
Sementara kehadiran Ketua Umum Ganesa Ninik Henny dalam diskusi ini adalah sebagai bentuk kepeduliannya utuk penyelamatan Demokrasi yang sudah mulai melenceng jauh dari spirit sistem demokrasi yang sesungguhnya . Menurut saya Pemilu 2024 memang pemilu sesat penilu terburuk sepanjang saya ikut dalam pemilu dari tahun 1997 jaman orde baru sekalipun tidak sebrutal dan sekasar saat ini ujarnya kepada pewarta Ganesa.or.id.
Banyak usulan dalam diakusi ini baik dari tokoh masyarakat dan juga dari relawan baik relawan 01 naupun 03. Sekarang tidak ada 01 maupun 03 yang ada saat kami rakyat indonesia yang sangat peduli terhadap Masa Depan Demokrasi Indonesia tercinta kata inisiator salam 4 jari John Mohammad. Kami Relawan GAMA memberikan masukan untuk mengajukan Class Action atas carut marutnya Pemilu 2024 . Hal itu disambut baik oleh Kang Eep. Φ
KONSULTAN Politik Eep Saefulloh menilai class action bisa menjadi opsi untuk membuktikan dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024. Ia mendorong masyarakat menggunakan jalur hukum tersebut.
“Ketika pemilu terjadi lalu kemudian kejahatan terjadi, yang dirugikan amat sangat adalah para pemilih. Dan para pemilih ini (bisa) mengambil jalan perdata itu dengan melakukan class action,” ujar Eep dalam diskusi Demos Festival bertajuk Omon-omon soal Oposisi, Sabtu (9/3).
Eep menyebut pada umumnya class action digunakan untuk gugatan terkait pelayanan publik. Namun, tak menutup kemungkinandapat digunakan untuk kepentingan pemilu
Apa saja yang bisa di class actionkan, siapa yang bisa dijadikan target untuk digugat,” jelasnya.
Namun, Eep mengingatkan class action tidak dapat dilakukan tanpa persiapan yang matang. Sehingga perlu ada pihak yang menjadi organisator.
“Nah dengan adanya kerja organisator yang bergerak, maka class action ini tidak mungkin dalam satu dua hari tidak bergulir,” terangnya (Sabtu 09 Maret 2024).